Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Mantan Tim Ekonomi SBY Blak-blakan Soal Pengusaha



INILAHCOM, Malang - Setelah lama tak terdengar, pendiri PT Corpora (CT Corp), Chairul Tanjung buka suara. Dia beberkan kunci sukses menjadi pengusaha.
Menurut pengusaha berjuluk Si Anak Singkong ini, tiga kunci sukses menjadi pengusaha adalah kreatif, inovatif, dan entreprenuer yang mampu menangkap peluang.

"Memang sekarang tidak mudah untuk memenangkan persaingan. Tiga mantra kunci sukses itu sangat penting untuk diterapkan. Kita harus mampu menangkap setiap peluang yang ada, kalau tidak ada, ciptakan," kata CT di Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur, Sabtu (25/2/2017).

Selain mampu menangkap peluang, lanjutnya, proses untuk memenangkan persaingan itu juga penting. Disiplin dan detail, serta semua yang dilakukan harus sempurna. "Memang kita tidak harus menjadi seorang pengusaha dalam meraih kesuksesan, namun paling tidak kita memiliki mantra ampuh menerobos kesuksesan itu," terangnya.

Untuk memenangkan persaingan di era sekarang ini, kata Chairul Tanjung, harus menguasai teknologi. Sebab, jika tidak mampu mengikuti perubahan teknologi pasti akan tertinggal dan teknologi itu sendiri lambat laun akan mengubah kehidupan.
Kemajuan teknologi, juga berdampak pada ancaman terhadap sumber daya manusia (SDM) karena lambat laun banyak tenaga manusia yang digantikan dengan tenaga robot, bahkan pasangan hidup pun sekarang sudah ada yang digantikan oleh robot, seperti di Jepang.

Apalagi, kata mantan ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) era SBY ini, sebagian besar penduduk dan tenaga kerja di negeri ini masih berpendidikan rendah, yakni 43 persen hanya lulusan SD. "Bagaimana kita akan bersaing, bagaimana tenaga kerja kita ini bisa menjadi CEO di perusahaan-perusahaan besar," ujarnya.

Beberapa tahun lalu, kata CT, pemerintah banyak mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau sekolah vokasi yang ternyata muspro atau sia-sia. Lantaran, SMK yang diharapkan mampu menjembatani pendidikan dan pengetahuan bagi yang ingin terjun ke dunia kerja, ternyata tak mampu bersaing. Dan, lulusan SMK ini, bagian besar menjadi pengangguran.

"Sekarang, anak-anak yang punya kesempatan menempuh pendidikan tinggi (kuliah) juga memilih jurusan-jurusan yang nyaman dan mudah agar cepat lulus, sebab inginnya serba instan. Apalagi teknologi yang ada juga mendukung, semua bergantung pada internet," paparnya. [tar}


- See more at: http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2362447/mantan-tim-ekonomi-sby-blak-blakan-soal-pengusaha#sthash.PMVDnsSP.dpuf